Saat ini sistem informasi merupakan isu yang paling penting
dalam pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan karena tujuan dari
pengendalian manajemen adalah untuk membantu manajemen dalam mengkoordinasi
subunit-sub unit dari organisasi dan mengarahkan bagian-bagian tersebut untuk
mencapai tujuan perusahaan. Dua hal yang menjadi perhatian dari definisi diatas
adalah mengkoordinasi dan mengarahkan. Tentu saja dalam dua proses tersebut
diperlukan satu sistem agar proses koordinasi dan pengarahan dapat berjalan
secara efektif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
Computer Based Information System (CBIS) merupakan
suatu sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan
dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi
“berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting
dalam sebuah sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar
subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang
berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang
membutuhkannya. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak
harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak
mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik
jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam
kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan
informasi yang berbasis pada komputer.
Penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer
misalnya merupakan salah satu alternative jawaban yang tepat jika pihak
manajemen menginginkan suatu sumber informasi yang dapat menghasilkan masukan
sesuai yang diinginkan. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain
adalah (1) Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita
hadapi.Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai
bahan dasar suatu informasi, (2) informasi merupakan hasil dari pengolahan data
menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan
suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk
pengambilan suatu keputusan, (3) sistem merupakan entitas, baik abstrak maupun nyata,
dimana terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait satu sama lain. Objek
yang tidak memiliki kaitan dengan unsur-unsur dari sebuah sistem bukanlah
komponen dari sistem tersebut, (4) sistem Informasi merupakan sistem pembangkit
informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya,sistem informasi
akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat
sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya, (5) sistem Informasi “berbasis
komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah
sistem informasi. Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak
harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak
mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik
jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam
kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based” atau pengolahan
informasi yang berbasis pada komputer.
Adapun subsistem dari CBIS itu sendiri yaitu : sistem
informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, sistem pendukung keputusan,
automasi kantor, dan sistem pakar. Dalam beberapa hal, nilai CBIS juga dapat
dipertimbangkan dari siklus CBIS. Tiap subsistem CBIS menyerupai suatu
organisme hidup yaitu : lahir, bertumbuh, menjadi matang, berfungsi dan
akhirnya mati. Manajer yang mengelola CBIS ialah manajer bertanggung jawab
untuk mengembangkan dan memelihara CBIS, dalam beberapa situasi manajer harus
dapat mengerjakan semua tugas tanpa bantuan, spesialis informasi memberikan
bantuan teknis jika diperlukan, CBIS akan dikembangkan manajer harus
merencanakan life cycle dan kemudian mengontrol para spesialis.
Penggunaan CBIS mempunyai waktu beberapa bulan atau beberapa
tahun saja setelah itu dilakukan pembaharuan sistem. CBIS merupakan salah satu
contoh sistem yang dibuat melalui penggunaan hidup sistem. Sistem sudah dapat
dioperasikan sesuai dengan harapan dari pembuat sistem. Penerapan CBIS
yaitu manajer dari unti organisasional dimana komputer tersebut diterapkan
serta manajer yang merencanakan siklus hidup dan mengatur spesialis informasi
yang terlibat.
Pada perinsipnya komputer diciptakan untuk membantu manusia
dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan pekerjaan manusia
dengan automatisasi pemecahan masalah dapat dilakukan. Awal komputer
diciptakan hanya sebatas memudahkan manusia untuk melakukan penghitungan yang
membutuhkan ketelitian dan keakuratan. Seiring perkembangan zaman komputer juga
mengalami perkembangan yang pesat dalam hal teknologi yang digunakan, dengan
perkembangan komputer yang lebih baik manusia mengharapkan computer tidak hanya
bisa menyelesaikan permasalahan manusia dalam hal penghitungan matematika
(Aritmatika) saja, akan tetapi permasalahan manusia yang berhubungan dengan
logika yang tidak tersteruktur bisa diselesaikan oleh komputer.
Sistem pakar dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an
oleh Artificial Intelligence Corporation. Periode penelitian ini didominasi oleh
suatu keyakinan bahwa nalar yang digabung dengan komputer canggih akan
menghasilkan prestasi pakar atau bahkan yang melebihi prestasi manusia. Sistem
pakar (expert system) secara umum adalah sistem yang berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah
seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Atau dengan kata lain sistem pakar
adalah sistem yang didesain dan diimplementasikan dengan bantuan bahasa
pemrograman tertentu untuk dapat menyelesaikan masalah. Sistem pakar dapat
mengumpulkan dan menyimpan pengetahuan seorang pakar atau beberapa orang pakar
ke dalam komputer, pengetahuan tersebut kemudian digunakan oleh siapa saja yang
memerlukan tetapi dalam perkembangannya terutama di Indonesia sistem pakar sangat
jarang dimanfaatkan untuk membantu dalam memecahkan suatu masalah. Salah satu
indikasinya yaitu kurangnya sosialisasi kepada khalayak umum serta tingkat
kekhawatiran dan ketakutan yang terlalu berlebihan dari pakar.
Jadi kesimpulannya adalah pada prinsipnya komputer
diciptakan untuk membantu manusia dalam menyelesaikan permasalahan yang
berhubungan dengan pekerjaan manusia dengan automatisasi pemecahan
masalah dapat dilakukan. Awal komputer diciptakan hanya sebatas memudahkan
manusia untuk melakukan penghitungan yang membutuhkan ketelitian dan
keakuratan. Computer Based Information System (CBIS) merupakan suatu
sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan
untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi “berbasis
komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah
sistem pembangkit informasi. Adapun subsistem dari CBIS itu sendiri yaitu :
sistem informasi akuntansi, sistem informasi manajemen, sistem pendukung
keputusan, automasi kantor, dan sistem pakar.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar