PSIKOTERAPI
Orang
sering beranggapan bahwa stress sama dengan depresi tetapi kenyataannya sangat
berlainan sebab stress hanyalah salah satu penyebab terjadinya depresi. Jadi
bisa dikatakan bahwa depresi lebih dari sekedar stress.
Terapi
untuk orang depresi :
1.
Dianjurkan pergi ke dokter terlebih
dahulu untuk memeriksakan diri secara keseluruhan dan bicarakan gejala yang
mucul sehingga memperoleh penanganan yang tepat.
2.
Istirahat dari rutinitas artinya
melakukan aktifitas yang menyenangkan seperti rekreasi, relaksasi,dll.
3.
Bicarakan (sharing) artinya setiap ada
masalah dengan teman atau rekan atau siapa saja yang paling memahami.
4.
Latihan relaksasi yaitu untuk mengurangi
ketegangan dan rutinitas hidup kemudian tidur yang cukup.
5.
Pahami perasaan sendiri, untuk menemukan
masalah dan pikirkan solusi yang tepat.
6.
Kelola dan atasi stress yang berlebihan
khususnya saat mengalami perasaan sedih, marah dan sebagainya.
Selain terapi diatas
masih ada terapi lain yaitu :
ü Terapi Psikodinamik
Dalam terapi ini,
pasien jarang berbohong kepada terapis. Selain itu, sesinya lebih jarang
(biasanya hanya sekali seminggu) dan pengobatannya lebih singkat (kadang
setahun atau kurang). Pasien tidak akan digali sedalam psikoanalisis. Tapi
penanganan masih fokus pada bawah sadar, perkembangan kepribadian, serta
hubungan antara terapis dan
pasien.
ü
Terapi kognitif
Pola pikiran negatif
bisa menyebabkan depresi dan
kecemasan. Dan untuk mengatasi masalah ini, pasien bisa mengikuti terapi
kognitif.
Selama terapi, pasien
akan belajar mengenali pikiran-pikiran yang membahayakan atau pikiran yang
tidak rasional dan mengganti pikiran tersebut dengan pikiran yang lebih membangun.
Berbeda dengan
psikoanalisis, terapi kognitif diarahkan untuk memecahkan masalah yang ada di
depan mata. Terapi ini singkat (umumnya 16 minggu atau kurang) dan sangat
berstruktur, dengan rencana pelajaran spesifik untuk setiap sesinya. Selain
itu, terapi ini juga melibatkan pekerjaan rumah. Terapis kemungkinan meminta
pasien untuk mengenali dan mencatat mood atau mempraktikkan cara berpikir
baru.
ü
Terapi perilaku
Sama seperti terapi
kognitif yang mengatasi pikiran negatif, terapi perilaku ini bisa membantu mengatasi masalah dengan mengubah
perilaku.
Sebagai contoh, salah
satu teknik yang umum digunakan untuk mengatasi kecemasan dan fobia adalah
desensitisasi. Dalam teknik ini, pasien secara bertahap dipapar atau diminta
membayangkan situasi yang membuat mereka takut. Dengan cara ini,
pasien menjadi lebih nyaman dengan situasi tersebut.
Terapi perilaku
seringkali dipadukan dengan terapi kognitif, yang dikenal dengan nama cognitive-behavioral therapy
(CBT). CBT merupakan istilah yang merujuk kepada metode-metode yang dipadukan
dengan kedua teknik tersebut.
ü
Terapi interpersonal
Dalam terapi yang
singkat dan fokus ini, pasien diminta secara teliti memeriksa hubungan mereka
dengan keluarga, teman, teman kerja, serta orang-orang dekat lainnya. Hal ini bertujuan memecahkan konflik interpersonal, memperbaiki
komunikasi, dan membangun jaringan
pendukung yang solid.
ü Terapi pengalaman/experiental terapy
Dalam terapi ini, Anda
akan belajar membedakan respon emosional yang sehat dari respon yang berbahaya.Tapi berbeda dengan terapi
lain (di mana hubungan pasien dan terapis tetap netral), terapi ini ditandai
dengan hubungan suportif dan empati yang ditumbuhkan terapis dengan pasien.
“Jika merasa dipahami dan merasakan kehangatan dari terapis, pasien akan merasa lebih baik.”
Sumber :
Sumber :