Sistem
pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan
seperti keputusan yang diambil oleh seorang atau beberapa orang pakar. Menurut
Marimin (1992), sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang
menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh
tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan. Dalam penyusunannya, sistem pakar
mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan
basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam
bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer,
yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian
masalah tertentu.
Tujuan sistem pakar adalah untuk mentransfer kepakaran
yang
dimiliki seorang pakar kedalam komputer dan kemudian dapat digunakan oleh orang lain yang bukan pakar.
dimiliki seorang pakar kedalam komputer dan kemudian dapat digunakan oleh orang lain yang bukan pakar.
Ada beberapa keunggulan sistem pakar, diantaranya dapat : menghimpun
data dalam jumlah yang sangat besar, menyimpan data tersebut untuk jangka waktu
yang panjang dalam suatu bentuk tertentu, mengerjakan perhitungan secara cepat
dan tepat dan tanpa jemu mencari kembali data yang tersimpan dengan kecepatan
tinggi [Arhami, 2004].
Beberapa keuntungan menggunakan sistem pakar, yaitu :
1) Menjadikan pengetahuan
dan nasihat lebih mudah didapat.
2) Meningkatkan output
dan produktivitas.
3) Menyimpan kemampuan
dan keahlian pakar.
4) Meningkatkan
penyelesaian masalah – menerusi paduan pakar, penerangan, sistem pakar khas.
5) Meningkatkan
reliabilitas.
6) Memberikan respon
(jawaban) yang cepat.
7) Merupakan paduan yang
cerdas [Arhami, 2004].
Kelemahan dari sistem pakar : biaya yang diperlukan untuk membuat,
memelihara, dan mengembangkannya sangat mahal, sulit dikembangkan, hal ini erat
kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya, sistem pakar tidak 100% benar
karena seseorang yang terlibat dalam pembuatan sistem pakar tidak selalu benar,
oleh karena itu perlu diuji ulang secara teliti sebelum digunakan.
Manfaat sistem pakar : memungkinkan orang awam bisa
mengerjakan pekerjaan para ahli, bisa melakukan proses secara berulang secara
otomatis, menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar, mampu mengambil dan
melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka), mampu
beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya, memiliki kemampuan untuk bekerja
dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian, pengguna
bisa merespon dengan jawaban ’tidak tahu’ atau ’tidak yakin’ pada satu atau
lebih pertanyaan selama konsultasi dan sistem pakar tetap akan memberikan
jawaban.
Desain
sistem pakar bulimia nervosa
Bulimia nervosa adalah gangguan nutrisi dan psikologis yang
ditandai dengan makan berlebihan dalam waktu yang cepat (bingeing), yang
diikuti dengan sejumlah perilaku yang digunakan untuk mencegah penambahan berat
badan. Makan terjadi selama periode tertentu. Muntah yang diinduksi sendiri
merupakan metode yang paling sering digunakan untuk menghindari penambahan
berat badan.
Diagnosa dan Gambaran Klinis. Kriteria diagnostik dari
bulimia nervosa berdasarkan DSM–IV, Diagnostic and Kriteria Statistical
Disorders : Episode rekuren pesta makan. Episode pesta makan ditandai oleh
kedua hal berikut ini : (1) Makan, dalam periode waktu tertentu (misalnya dalam
2 jam), jumlah makan jauh lebih besar daripada yang dimakan kebanyakan orang
pada waktu dan situasi yang serupa.
Perasan hilang kendali terhadap makan selama episode tersebut (misalnya merasa
tidak dapat menghentikan makan atau mengendalikan apa atau berapa banyak yang
dimakannya), (2) Perilaku kompensasi
yang relevan yang tidak layak untuk mencegah kenaikan berat badan, seperti
muntah diinduksikan sendiri, penyalahgunaan laksatif, enema, atau medika lain,
puasa, atau olahraga berat, (3) Pesta makan dan perilaku kompensasi yang tidak
sesuai, keduanya terjadi dengan rata-rata sekurangnya dua kali dalam seminggu
selama 3 bulan, (4) Pemeriksaan diri sendiri terlalu dipengaruhi oleh bentuk
dan berat badan, (5) Gangguan tidak terjadi semata mata selama episode
anoreksia nervosa.
Ciri-ciri penderita yang mengalami bulimia nervosa menurut
DSM-IV-TR yaitu : (1) Episode
berulang binge-eating (makan berlebih) yang ditandai asupan makanan
yang luar biasa banyak dalam waktu 2 jam, ditambah kekurangan sense of
control terhadap makan selama episode-episode ini, (2) Perilaku
kompensatoris yang tidak pas dan berulang kali dilakuan untuk mencegah
bertambahnya berat badan, seperti dengan sengaja merangsang muntah,
penyalahgunaan obat pencahar, berpuasa, atau olahraga secara eksesif, (3)
Secara rata-rata, bingeing atau perilaku kompensatoris yang tidak tepat
itu terjadi paling sedikit dua kali seminggu selama minimal 3 bulan, (4)
Preokupasi yang berlebihan pada bentuk tubuh dan berat badan.
Seorang yang mengalami gangguan ini menunjukkan adanya pola
makan dalam jumlah besar-terutama junk food daripada sayur dan
buah-dibanding jumlah makan kebanyakan orang (Fairburn dan Cooper,1993; WIlson
dan Pike,2001 dalam Durand dan Barlow 2006). Disamping itu penderita berusaha
mengompensasi tindakan makan berlebih tersebut dengan melakukan purging
techniques, termasuk dengan sengaja merangsang muntah segera setelah makan,
menggunakan obat pencahar, dan diuretik. Penderita bulimia kronis dengan
purging mempunyai sejumalah konsekuensi medis (Pomeroy, 2004 dalam Durand dan
Barlow, 2006), salah satunya terjadi pembesaran kelnjar ludah yang menampilkan
efek “chubby”. Seperti pada penderita anoreksia nervosa, seseorang yang
mengalami gangguan ini menunjukkan gangguan psikologis seperti gangguan
kecemasan dan gangguan perasaan.
Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi faktor-faktor yang
diduga berperan dalam terjadinya bulimia nervosa adalah : masalah keluarga, perilaku
maladaptive, pertentangan identitas diri, budaya yang terlalu menitikberatkan
kepada penampilan fisik
Berikut adalah beberapa tanda dan gejala bulimia
nervosa.
1. Olahraga berlebihan
Bulimia nervosa adalah suatu kondisi dimana
seorang individu terobsesi dengan makanan dan citra tubuhnya.
Bulimia ditandai dengan makan banyak kemudian
memuntahkan kembali makanan tersebut untuk mencegah kenaikan berat badan.
Penderita bulimia juga cenderung berolahraga
berlebihan dengan maksud menjaga berat badan tetap rendah.
2. Obsesi dengan makanan
Bulimia nervosa ditandai dengan kurangnya
kontrol dan makan makanan dalam jumlah besar baik secara terang-terangan maupun
diam-diam.
3. Menggunakan obat
pencahar
Obat pencahar digunakan untuk sesegera mungkin
menyingkirkan makanan keluar dari tubuh.
Penderita bulimia beranggapan obat pencahar
dapat mencegah penyerapan kalori oleh usus.
4. Perubahan warna gigi
Sifat asam dari makanan yang dimuntahkan akan
merusak gigi, membuat gigi berubah menjadi kuning atau coklat.
5. Berat badan
berfluktuasi
Bulimia ditandai dengan siklus makan kemudian
memuntahkannya sehingga sangat mungkin berat badan menjadi berfluktuasi.
6. Pergi ke kamar mandi
setelah makan
Segera pergi ke kamar mandi setelah makan bisa
menjadi tanda seseorang menderita bulimia nervosa.
Penderita ke kamar mandi untuk memuntahkan
makanan atau menggunakan obat pencahar
Pencegahan terjadinya Bulimia Nevosa terdiri atas
dua bagian:
1. Program pencegahan primer
Penceghan ini langsung ditujukan pada populasi
berisiko tinggi seperti murid wanita SMP untuk mencegah timbulnya gangguan
makan pada mereka yang asimtomatik. Pencegahan yang dilakukan dapat
berupaprogram pendidikan mengenai sikap dan prilaku terhadap remaja.
2. Program pencegahan sekunder
Pencegahan ini bertujuan untuk deteksi dan intervensi
dini, denganmemberikan pendidikan pada petugas kesehatan di pusat pelayanan
kesehatan primer.
Selain diatas untuk mencegah terjadinya gangguan makan
berupa Bulimia Nervosa dapat juga dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:
1. Rajin berkonsultasi dengan dokter
2. Tingkatkan rasa percaya diri
3. Tingkatkan dinamika lingkungan. Usahakan agar tercipta
suasana yang nyaman dan kondusif di lingkungan keluarga atau pekerjaan.
4. Bersikap realistis. Jangan mudah percaya pada apa yang
digambarkan oleh media tentang berat dan bentuk badan ideal.
Penanganan Psikologis bulimia
Pendekatan terapi perilaku kognitif (CBT-cognitive) dari fairburn merupakan
strandar penanganan bulimia yang paling baik tervalidasi paling baik dan paling
terkini. Dalam teori fairburn, psien didorong untuk mempertanyakan berbagai
standar masyarakat terkait dengan daya tarik fisik. Para pasien juga juga arus
mengungkap dan kemudian mengubah keyakinan yang mendorong mereka melaparkan
diri untuk mencegah bertambahnya berat badan.
SUMBER :
medicastore.com › Kategori
Penyakit › Kesehatan
Jiwa
fendi1988.files.wordpress.com/2009/05/sistem-pakar.ppt
elib.unikom.ac.id/download.php?id=94942