Minggu, 04 November 2012

Desain sistem pakar gangguan bulimia nervosa


Sistem pakar adalah suatu program komputer yang dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang atau beberapa orang pakar. Menurut Marimin (1992), sistem pakar adalah sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik berpikir dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang biasanya hanya dapat diselesaikan oleh tenaga ahli dalam bidang yang bersangkutan. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.
Tujuan sistem pakar adalah untuk mentransfer kepakaran yang
dimiliki seorang pakar kedalam komputer dan kemudian dapat digunakan oleh orang lain yang bukan pakar.
Ada beberapa keunggulan sistem pakar, diantaranya dapat : menghimpun data dalam jumlah yang sangat besar, menyimpan data tersebut untuk jangka waktu yang panjang dalam suatu bentuk tertentu, mengerjakan perhitungan secara cepat dan tepat dan tanpa jemu mencari kembali data yang tersimpan dengan kecepatan tinggi [Arhami, 2004].
Beberapa keuntungan menggunakan sistem pakar, yaitu :
1)      Menjadikan pengetahuan dan nasihat lebih mudah didapat.
2)      Meningkatkan output dan produktivitas.
3)      Menyimpan kemampuan dan keahlian pakar.
4)      Meningkatkan penyelesaian masalah – menerusi paduan pakar, penerangan, sistem pakar khas.
5)      Meningkatkan reliabilitas.
6)      Memberikan respon (jawaban) yang cepat.
7)      Merupakan paduan yang cerdas [Arhami, 2004].
Kelemahan dari sistem pakar :  biaya yang diperlukan untuk membuat, memelihara, dan mengembangkannya sangat mahal, sulit dikembangkan, hal ini erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya, sistem pakar tidak 100% benar karena seseorang yang terlibat dalam pembuatan sistem pakar tidak selalu benar, oleh karena itu perlu diuji ulang secara teliti sebelum digunakan.
Manfaat sistem pakar : memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli, bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis, menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar, mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka), mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya, memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian, pengguna bisa merespon dengan jawaban ’tidak tahu’ atau ’tidak yakin’ pada satu atau lebih pertanyaan selama konsultasi dan sistem pakar tetap akan memberikan jawaban.

Desain sistem pakar bulimia nervosa




Bulimia nervosa adalah gangguan nutrisi dan psikologis yang ditandai dengan makan berlebihan dalam waktu yang cepat (bingeing), yang diikuti dengan sejumlah perilaku yang digunakan untuk mencegah penambahan berat badan. Makan terjadi selama periode tertentu. Muntah yang diinduksi sendiri merupakan metode yang paling sering digunakan untuk menghindari penambahan berat badan.
Diagnosa dan Gambaran Klinis. Kriteria diagnostik dari bulimia nervosa berdasarkan DSM–IV, Diagnostic and Kriteria Statistical Disorders : Episode rekuren pesta makan. Episode pesta makan ditandai oleh kedua hal berikut ini : (1) Makan, dalam periode waktu tertentu (misalnya dalam 2 jam), jumlah makan jauh lebih besar daripada yang dimakan kebanyakan orang pada waktu dan situasi yang serupa.
Perasan hilang kendali terhadap makan selama episode tersebut (misalnya merasa tidak dapat menghentikan makan atau mengendalikan apa atau berapa banyak yang dimakannya), (2)  Perilaku kompensasi yang relevan yang tidak layak untuk mencegah kenaikan berat badan, seperti muntah diinduksikan sendiri, penyalahgunaan laksatif, enema, atau medika lain, puasa, atau olahraga berat, (3) Pesta makan dan perilaku kompensasi yang tidak sesuai, keduanya terjadi dengan rata-rata sekurangnya dua kali dalam seminggu selama 3 bulan, (4) Pemeriksaan diri sendiri terlalu dipengaruhi oleh bentuk dan berat badan, (5) Gangguan tidak terjadi semata mata selama episode anoreksia nervosa.

Ciri-ciri penderita yang mengalami bulimia nervosa menurut DSM-IV-TR  yaitu : (1) Episode berulang binge-eating (makan berlebih) yang ditandai asupan makanan yang luar biasa banyak dalam waktu 2 jam, ditambah kekurangan sense of control terhadap makan selama episode-episode ini, (2) Perilaku kompensatoris yang tidak pas dan berulang kali dilakuan untuk mencegah bertambahnya berat badan, seperti dengan sengaja merangsang muntah, penyalahgunaan obat pencahar, berpuasa, atau olahraga secara eksesif, (3) Secara rata-rata, bingeing atau perilaku kompensatoris yang tidak tepat itu terjadi paling sedikit dua kali seminggu selama minimal 3 bulan, (4) Preokupasi yang berlebihan pada bentuk tubuh dan berat badan.
Seorang yang mengalami gangguan ini menunjukkan adanya pola makan dalam jumlah besar-terutama junk food daripada sayur dan buah-dibanding jumlah makan kebanyakan orang (Fairburn dan Cooper,1993; WIlson dan Pike,2001 dalam Durand dan Barlow 2006). Disamping itu penderita berusaha mengompensasi tindakan makan berlebih tersebut dengan melakukan purging techniques, termasuk dengan sengaja merangsang muntah segera setelah makan, menggunakan obat pencahar, dan diuretik. Penderita bulimia kronis dengan purging mempunyai sejumalah konsekuensi medis (Pomeroy, 2004 dalam Durand dan Barlow, 2006), salah satunya terjadi pembesaran kelnjar ludah yang menampilkan efek “chubby”. Seperti pada penderita anoreksia nervosa, seseorang yang mengalami gangguan ini menunjukkan gangguan psikologis seperti gangguan kecemasan dan gangguan perasaan.
Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi faktor-faktor yang diduga berperan dalam terjadinya bulimia nervosa adalah : masalah keluarga, perilaku maladaptive, pertentangan identitas diri, budaya yang terlalu menitikberatkan kepada penampilan fisik
Berikut adalah beberapa tanda dan gejala bulimia nervosa.
1. Olahraga berlebihan
Bulimia nervosa adalah suatu kondisi dimana seorang individu terobsesi dengan makanan dan citra tubuhnya.
Bulimia ditandai dengan makan banyak kemudian memuntahkan kembali makanan tersebut untuk mencegah kenaikan berat badan.
Penderita bulimia juga cenderung berolahraga berlebihan dengan maksud menjaga berat badan tetap rendah.
2. Obsesi dengan makanan
Bulimia nervosa ditandai dengan kurangnya kontrol dan makan makanan dalam jumlah besar baik secara terang-terangan maupun diam-diam.
3. Menggunakan obat pencahar
Obat pencahar digunakan untuk sesegera mungkin menyingkirkan makanan keluar dari tubuh.
Penderita bulimia beranggapan obat pencahar dapat mencegah penyerapan kalori oleh usus.
4. Perubahan warna gigi
Sifat asam dari makanan yang dimuntahkan akan merusak gigi, membuat gigi berubah menjadi kuning atau coklat.
5. Berat badan berfluktuasi
Bulimia ditandai dengan siklus makan kemudian memuntahkannya sehingga sangat mungkin berat badan menjadi berfluktuasi.
6. Pergi ke kamar mandi setelah makan
Segera pergi ke kamar mandi setelah makan bisa menjadi tanda seseorang menderita bulimia nervosa.
Penderita ke kamar mandi untuk memuntahkan makanan atau menggunakan obat pencahar
Pencegahan terjadinya Bulimia Nevosa terdiri atas dua bagian:
1. Program pencegahan primer
Penceghan ini langsung ditujukan pada populasi berisiko tinggi seperti murid wanita SMP untuk mencegah timbulnya gangguan makan pada mereka yang asimtomatik. Pencegahan yang dilakukan dapat berupaprogram pendidikan mengenai sikap dan prilaku terhadap remaja.
2. Program pencegahan sekunder
Pencegahan ini bertujuan untuk deteksi dan intervensi dini, denganmemberikan pendidikan pada petugas kesehatan di pusat pelayanan kesehatan primer.
Selain diatas untuk mencegah terjadinya gangguan makan berupa Bulimia Nervosa dapat juga dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:
1. Rajin berkonsultasi dengan dokter
2. Tingkatkan rasa percaya diri
3. Tingkatkan dinamika lingkungan. Usahakan agar tercipta suasana yang nyaman dan kondusif di lingkungan keluarga atau pekerjaan.
4. Bersikap realistis. Jangan mudah percaya pada apa yang digambarkan oleh media tentang berat dan bentuk badan ideal.
Penanganan Psikologis bulimia
Pendekatan terapi perilaku kognitif (CBT-cognitive) dari fairburn merupakan strandar penanganan bulimia yang paling baik tervalidasi paling baik dan paling terkini. Dalam teori fairburn, psien didorong untuk mempertanyakan berbagai standar masyarakat terkait dengan daya tarik fisik. Para pasien juga juga arus mengungkap dan kemudian mengubah keyakinan yang mendorong mereka melaparkan diri untuk mencegah bertambahnya berat badan.

SUMBER :
medicastore.com › Kategori Penyakit › Kesehatan Jiwa
fendi1988.files.wordpress.com/2009/05/sistem-pakar.ppt
elib.unikom.ac.id/download.php?id=94942